Cerita Anak - Pedagang Kaki Lima
Pada suatu siang dipinggir jalan raya, tampak Dodi sedang berteriak menawarkan pakaian yang ia jual pada orang-orang yang ada di sekitar. “dipilh-dipilih jangan ragu-ragu, pilih di jamin bermutu, ada baju baru, celana baru, ayo dibeli-beli jangan malu-malu, beli dua gratis satu, beli empat gratis dua, harga murah, rugi kalau tidak beli!" tidak lama kemudian ada pejalan kaki yang lewat di depan situ. Lelaki itu terlihat kesal pada Dodi yang berjulan diatas trotoar. “aduh gimana sih!, kok kamu malah berjualan diatas trotoar!, “ Dodi menjawab “memang kenapa pak saya berjualan di atas trotoar, kan banyak juga yang berjualann di atas trotoar”. Bapak itu menjelaskan pada Dodi, “Trotoar itu untuk pejalan kaki yang mau berjalan kaki di pinggir jalan raya jadi bukan untuk dipakai berjualan, kamu itu membuat jalanan jadi macet karena banyak yang berjualan di pinggir jalan”. Dodi mencari alasan “Mohon dimaklumi pak ! namanya juga lagi usaha mencari rezeki untuk makan,dan biaya sekolah, kasihan pak orang tua saya sudah tua dan tidak bisa bekerja lagi pak“ Jawab Dodi mengelak, "ya cari rezeki itu boleh saja, tapi kamu harus nya berjualan di tempat yang diperbolehkan, kalau kamu berjualan di pinggir jalan seperti ini menggangu jalanya lalu lintas“ tetapi Dodi masih saja berkilah “kalau di tempat lain sepi pak enak di tempat ini, biar sajalah lau lintas terganggu yang penting ramai yang beli disini pak !“ Lalu bapak tersebut meninggalkan Dodi dengan perasaan kesal. Dodi pun acuh terhadap ucapanya,
Setelah bapak tersebut pergi dengan rasa kekesalan. Datanglah seorang ibu dan anak perempuanya yang lewat di tempat itu, kemudian Dodi menawarkan barang daganganya pada ibu tersebut dengan bujukan mautnya , hingga membuat anaknya merengek dibelikan baju, “silahkan dipilih-dipilih, banyak bajuyang bagus untuk anaknya,harganyamurah dan tidak akan membuat ibuh jatuh miskin, beli dua gratis satu, beli satu gratis permen, ayo !”. Anak ibu tersebut merengek meminta baju “bu aku kan sudah lama tidak beli baju, bajunya bagus-bagus bu“ namun ibu tersebut membujuk anaknya “kita pulang dulu yuk nak, kita ambil uang dan nanti kita kesini lagi, lagian dirumahkan kita masih punya baju bagus dan masih awet, kan lagian katanya mau membeli buku bacaan?”. Dodi pun tidak berhasil membujuk sang ibu untuk membeli baju untuk anaknya, ternyata anak perempuan itu lebih suka dibelikan buku cerita dari pada baju yang dijual oleh Dodi.
Kemudin tanpa di duga-duga ada petugas kebersihan Satpol Pamong Praja, “kamu ngapain jualan disini! disini tempat pejalan kaki yang mau berjalan, sudah ada tempat sendiri yang sudah disediakan, barangnya akan saya sita, nanti kalau kamu mau ambil barang-barang kamu bisa langsung diambil di kantor Dinas Sosial dan ingat jangan berjualan disini lagi !” akhirnya barang-barang jualan Dodi disita Dinas Kebersihan karena berjualan di tempat yang tidak diperbolehkan.
Dodi pun menangis terisak-isak,menyesal telah mengindahkan ucapan bapak-bapak yang dulu telah menegur dan telah memberitahu dirinya. Dodi pun berjanji tidak akan berjualan di trotoar jalan lagi. Karena akan membuat macet jalan.
Pesan moral
“kalau kita ingin melakukan pekerjaan yang baik, lakukan lah pula dengan cara yang baik dan tepat”
0 Response to "Pedagang kaki lima"
Post a Comment