Cerita Rakyat - Roro Jongrang
Suatu hari Prabu Baka memimpin
penyerbuan ke kerajaan Pengking, dia ingin menguasai kerajaan nan subur itu.
Perang pun tidak terhindarkan. Prabu Baka mengamuk dan memukul mundur pasukan
kerajaan Pengking, “serbu…serbu..." perintah Pati Kupala yang menyemangati Prabu
Baka, putra mahkota kerajaan pengking yng bernama Bandung Bondowoso marah besar
saat tahu kerajaanya di serang tiba-tiba oleh Prabu Baka. Maka Bandung Bondowoso
menyiapkan pasukannya dan memimpin serangan balasan. “ini tidak bisa dibiarkan
kita harus menyerang pasukan Prabu Baka!" Sambil mengacungkan pedangnya,
ditengah pertempuran Bandung Bondowoso bertemu dengan Prabu Baka, mereka
bertarung dengan ganas, saling menyerang, dan mengeluarkan jurus andalan mereka
, akhirnya bandung Bondowoso berhasil membunuh Prabu Baka, pasukan Prabu baka
kocar-kacir saat tahu rajahnya terbunuh. Patih Kupala memerintahkan mereka lari
pulang ke kerajaan Baka, Bandung Bondowoso tidak tinggal diam. “ ayo kejar ,
jangan menyerah !“ Bandung Bondowoso terus mengejar musuh hingga ke kerajaan Baka. Pasukan Baka menyerah kalah. Bandung Bondowoso bisa masuk istana dengan
leluasa.
Alangkah terkejutnya ia karena
bertemu putri cantik terlihat di dalam Istana. “wahai Putri cantik, siapa
gerangan dirimu?“ Putri itu menjawab “aku dalah Putri Prabu Baka, nama ku
Roro Jongrang” Bandung Bondowoso tidak menyangka Prabu Baka yang berwujud
Raksasa ternyata memiliki Putri cantik jelita, ia langsung jatuh cinta pada
Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso tidak bisa tidur memikirkan Roro Jonggrang. Akhirnya ia mengutarakan maksud hatinya pada
Putri cantik itu, “wahai Roro Jongrang nan jelita, maukah kau menjadi Istriku?“ mendengar pinangan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang menjadi bingung, ia
takut pada Bandung Bondowoso dan ia tidak ingin menikah dengan orang yang
membunuh ayahnya. “akau mau menikah dengan mu, tapi kamu harus memenuhi dua
syarat, aku ingin dibuatkan sumur jalatundra dan seribu candi dalam waktu
semalam.“ Bandung Bondowoso memenuhi syarat Roro Jonggrang. “baiklah aku
sanggup melakukan itu semua, dan aku biasa menikahimu Putri Cantik"
Tanpa banyak waktu Bandung
Bondowoso segera menggali tanah untuk membuat sumur Jalatundra yang dalam,
hanya dalam waktu singkat sumur itu sudah jadi, Roro Jonggrang gelisah dan
berusaha mencari cara untuk mencelakakan Bandung Bondowoso, “bagaimana Roro
Jonggrang, apakah sumurnya sesuai dengan keinginanmu?“ Roro Jongrang tersenyum
lalu berkata “Bandung Bondowoso maukah kamu masuk kedalam untuk memeriksa
sumur itu?” rayu Roro Jongrang “baiklah, aku akan memeriksanya“ Bandung Bondowoso langsung
segera masuk kedalam sumur. Saat Bandung Bondowoso masuk kedalam sumur, Roro
Jonggrang memerintahkan Patih Gupala dan pasukanya untuk menutup sumur itu
dengan Batu. Bandung Bondowoso tahu kalau ia di tipu dan marah besar “ah ,,,
rupanya dia telah menipuku , heh ,,,,” dengan kesaktiannya Bandung Bondowoso
berhasil menjebol batu-batu itu dan naik ke atas. Roro Jonggrang terkejut
karena Bandung Bondowoso masih hidup “apakah kau hendak menipuku Putri?" Tanya
Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang tesenyum dan berusaha meredamkan amarah
Bandung Bondowoso “syarat pertama sudah berhasil, sekarang tinggal syarat yang
ke dua, bangunlah seribu Candi untuk ku". Bandung Bondowoso tahu dia tidak
mungkin membangun seribu candi dengan kekuatanya sendiri, akhirnya dia
memanggil pasukan makhluk halus dan mengerahkan nya untuk membangun candi,
Ribuan makhluk halus datang dari seluruh penjuru arah, mereka segera membangun
candi-candi itu. Roro Jonggang mulai gelisah, sebab baru tengah malam namun candi-candi itu sudah mulai berdiri, bahkan tinggal sebuah saja
“bagaimana ini, candinya sudah hampir selesai” Roro Jonggrang mendapat akal
untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso, ia membangunkan perempuan diseluruh
negerinya dan menyuruh mereka menumbuk lesung, mendengar suara lesung, ayam
mengira hari telah pagi, mereka pun berkokok dengan senangnya.
Pasukan makhluk halus mengira, hari telah pagi, merekapun segera berlari dari tempat itu. Bandung Bondowoso
segera tau kalau dia sedang ditipu lagi “kau telah menipuku lagi Roro Jonggrang ,
aku tidak bisa memaafkanmu kali ini" dia tidak bisa menahan kemarahanya, bahkan
senyuman Roro Jongrang tidak bisa menahan kemarahnaya “ku kutuk kamu menjadi
arca batu, untuk menggantikan satu candi yang belum selesai” dalam sekejap
Roro Jonggrang berubah menjadi arca batu, maka genaplah seribu candi di bangun
oleh Bandung Bondowoso
Melihat Roro Jonggrang telah
berubh menjadi arca, menyesalah Bandung Bondowoso ia telah menangisinya namun
nasi telah menjadi bubur, Bandung Bondowoso tidak bisa menarik kutukanya, konon
seribu Candi yang dibangun Bandung Bondowoso masih ada sampai sekarang , dan
berdiri di Yogyakarta.
Superbly written article, if only all bloggers offered the same content as you, the internet would be a far better place.. roll on roll off shipping
ReplyDeleteAs this sector slowly moved out of the city and the urban economy shifted towards the service sector, the result was that during the late 1980s and much of the 1990s this area of the 9th was characterized by empty plots and small-disused factories lining deserted back streets. budapest Apartment
ReplyDelete