Donggeng Anak - Buaya Ajaib
Ditengah belantara Papua yang luasa, berbagai jenis hewan menapaki
kehidupannya dengan alami, karena alam telah menyediakan segalanya. Disamping
hutan yang lebat, mengaliralah sungai Tami yang luas dan panjang. Sungai yang
memberi nafas kehidupan di Papua.
Di sekitar sungai Tami tersebut, tinggalah seorang bernama Taujah Tua
bersama dengan istrinya yang sedang mengandung.Sore itu seperti biasanya,
Taujah Tua sedang berburu seekor kerbau. Dengan cekatan dia mengeluarkan
tombaknya untuk segera menangkap kerbau yang terlihat gemuk itu. Namun ketika
hendak menancapkan tombaknya, Toujah Tua mendengar jeritan yang sangat keras
dari rumahnya. Rupanya itu adalah jeritan istri Taujah Tua yang hendak
melahirkan. Sang pemburu pun sangat panik melihat istrinya yang mau melahirkan.
Tapi,proses melahirkannya sangat sulit. Taujah Tua tidak bisa melakukan apa-apa
melihat istrinya menahan sakit yang luar biasa. Supaya anaknya bisa lahir
dengan selamat, satu-satunya jalan ialah dengan operasi dengan batuan tajam
dari sungai Tami.
Tanpa membuang waktu, Taujah Tua
segera berlari ke sungai Tami. Taujah tua mendayung perahu nya dengan
sekuat tenag untuk bisa menyusuri sungai Tami yang sangat luas tersebut. Namun
di tengah perjalan, tiba -tiba Taujah Tua di hadang oleh Watue yaitu buaya
penghuni sungai Tami yang hendak bermaksud menanayakan maksud kedatangan Taujah
Tua "hehehehe,,,jangan takut Taujah Tua akulah Watue, aku adalah buaya
penghuni sungai Tami ini. Apa yang kamu
cari menyusuri sungai suci ini?" dengan rasa sedikit takut Taujah Tua
menjawab "maaf, maafkan saya, saya bermaksud mencari batu tajam untuk
operasi, istri saya mau melahirkan di rumah, tolonglah saya tuan!". Namun
alangkah terkejutnya Taujah Tua, ketika Watue justru menyuruhnya pulang dan
tidak mencari batu tajam tersebut karena istrinya tidak apa-apa, namun justru
Watue yang akan datang malam nanti untuk membantu proses kelahiran istrinya
tersebut. "tak usa kau mencari batu tajam itu, istrimu tidak apa-apa.
Pulanglah, nanti malam aku yang akan datang untuk membantu kelahiran
istrimu".
Setelah mendapat petunjuk dari buaya ajaib, Taujah tua kembali pulang
menemui istrinya. Semua kejadian itu diceritakan pada istrinya. Dan menunggu
kedatangan buaya ajaib sampai malam tiba. Seperti yang dijanjikan, buaya ajaib
itu datang ke rumah Taujah Tua. Betapa senangnya Taujah Tua melihat kedatangan
sang buaya. Dengan kekuatan ajaibnya membantu kelahiran anaknya, hingga
beberapa saat "aduh,aduh,,aaaa" teriak istrinya kesakitan. Akhirnya
bayi itupun lahir, Taujah tua sangat bahagia dan berterima kasih pada Watue
"terima kasih Watue, anak ini sehat sekali seperti bapaknya. Aku berinama
anak ini Nanora" ucap Taujah Tua "hohoho, jangan berterima kasih
padaku, semua itu adalah sudah balasan atas perbuatan baik kalian, jagalah anak
ini dengan budi pekerti sampai ia besar nanti. Tapi ingatlah, jangan pernah
makan dan berburu buaya, serta jagalah selalu tanah Papua ini dengan
sungguh-sungguh".
Waktu telah berlalu sejak kelahiran Nanora, keluarga Taujah Tua di lingkupi
keceriaan dan kebahagian yang tak terhingga. Dan kini Nanora tumbuh menjadi
anak yang periang dan berbudi. Dan tetap menjaga keharmonisan hidup di tanah
Papua yang hijau nan subur.
0 Response to "BUAYA AJAIB"
Post a Comment