CERITA ANAK - PEMUDA MISKIN YANG MEMBANGUN SEBUAH MASJID
Di sebuah kota, tepatnya di sebuah kawasan pinggiran kota
Istanbul. Tempat itu dikenal dengan
sebutan Al-fatih. Di sana, ada seorang warga yang dikenal sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Afandi adalah seorang pemuda miskin yang hanya bisa mencukupi
kebutuhan hidup nya saja sehari-hari. Setiap hari, Afandi membeli kebutuhan sehari-hari di pasar dekat
rumahnya. Afandi hanya membeli kebutuhan untuk sekedar bertahan hidup
saja. Setiap kali, dia menginginkan kebutuhan hidup seperti buah, daging atau
manisan, dia selalu berusaha menahan keinginan. Ia acapkali berkata pada dirinya
sendiri "Shanke Yadem". Dalam bahasa Turki, ucapan itu berarti,
"Anggap saja sudah makan.'' Setiap ingin sesuatu yang enak, dia menahan
diri.
Setiap kali ia akan membeli sesuatu yang melebihi kebutuhan, ia terus
menahan diri dan menyemangati dirinya dengan ucapan "Shanke yadem"
tersebut.Sisa uang yang tidak dia belikan makanan, kemudian ia tabung. Afandi
sengaja menabung, karena ia ingin membangun sebuah masjid dari jerih payah nya
sendiri.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, hingga tanpa
terasa Afandi berhasil mengumpulkan biaya yang cukup untuk memenuhi niatnya. Ia
berhasil membangun sebuah masjid kecil yang unik, di daerah tempat tinggalnya.
Masjid ini dibangun tanpa dinding dan atap seperti lazim nya masjid biasa.
Masjid ini berbentuk sebuah pagar persegi empat, di tandai dengan dua menara
disisi depan, di sebelah kanan dan kiri, Sedang di arah kiblat, di buat seperti
mihrab.
Khairuddin Afandi yang dikenal oleh warga sekitar miskin itu akhirnya
berhasil mewujudkan sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah
masjid.Sebelumnya, hampir tak ada yg menyangka kalau Khairuddin mampu membangun
sebuah masjid dari uang tabungannya sendiri.
Setelah masjid itu berdiri, warga sekitar merasa penasaran dengan
keberhasilan Khairuddin. Mereka bertanya, bagaimana cara dia membangun masjid
seperti itu? Khairuddin Afandi pun menceritakan bagaimana ia berhemat, terus
menyisihkan sedikit demi sedikit uang yang seharusnya dipakai untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Diceritakannya juga tentang cara Khairuddin membujuk
perasaannya dengan ucapan "Shanke Yadem".
Setelah mendengar cerita yang menakjubkan itu, warga sekitar rumah
Khairuddin Afandi pun menamai masjid itu, masjid SHANKE YADEM.
Pesan moral
- Dari niat ikhlas, perjuangan, dan rizki yang halal dan berkah, akhirnya tumbuh menjadi sesuatu yang baik pula.
- Memberilah manfaat pada orang lain meskipun kadang kita sendiri sedang menderita
- Mari kita menabung dan tidak hidup berlebih-lebihan.
0 Response to "Pemuda Miskin yang membangun sebuah Masjid"
Post a Comment